Rabu, 28 Januari 2015

Apa Salahnya Mencoba

Kuncinya rajin doa, rajin baca, rajin tanya

Oleh Juliana Harianja
Penerima Beasiswa Erasmus Student Exchange Program / Erasmus LLP
Bachelor in European Studies, the Hague University of Applied Science
download (1)
Mungkin cerita saya engga terlalu relevant ke sahabat sekalian, tapi tetap saja saya ingin membagikan pengalaman saya, karena saya percaya bahwa semua hal-hal baik yang saya alami terjadi hanya karena kebaikan Tuhan yang dalam kehidupan saya bisa saya lihat dalam bentuk the power of information. So why not sharing it more often?
Ceritanya sekarang saya sudah lima bulan mengikuti program pertukaran pelajar di The Hague University of Applied Science (Den Haag). Lalu gimana ceritanya bisa sampai ke Belanda? Oke, saya seorang mahasiswi S1 jurusan Ilmu Politik dan Administrasi Publik di Middle East Technical University, Ankara (Turki). Nah sekarang kenapa bisa sampai di Turki? Saya sangat memaklumi jiwa kekepo-an kita semua, jadi saya engga keberatan jelasin satu per satu. Saya bisa kuliah di Ankara karena mendapatkan beasiswa dari pemerintah Turki.

Loh, kenapa bisa tiba-tiba kepikiran Turki, bukan negara lain? Baiklah, sebenarnya ke Turki itu bukan tiba-tiba karena saya memang sudah SMA di sebuah SMA Internasional Turki di Tangerang meski saya aslinya orang Medan (Horas bah!). Kalau aslinya orang Medan, kenapa mesti jauh-jauh ke Tangerang bahkan sekolah di sekolah Internasional Turki? Baiklah kesabaran saya sepertinya sudah habis sekarang haha becanda. Saya memutuskan untuk sekolah di Kharisma Bangsa International Turkish High School karena saya ditawarkan beasiswa disana. Saya harap semuanya sudah jelas ke para sahabat sekalian, agar saya bisa langsung jelaskan inti dari cerita saya yaitu kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar yang bernama Erasmus Student Exchange Program / Erasmus Lifelong Learning Program ( Erasmus LLP) selama satu tahun.
Menurut informasi yang saya dapatkan dari teman-teman PPI Belanda, pemerintah Belanda lebih banyak memberikan beasiswa untuk tingkatan S2 dan S3, meski tidak menutup kemungkinan ada kesempatan beasiswa / pemotongan biaya kuliah untuk tingkatan S1. Dengan membagikan cerita saya ini, saya ingin sekali mendorong sahabat untuk mulai merasakan indahnya kuliah di luar negeri sejak dini. Apalagi sebagian beasiswa S2 yang ditawarkan pemerintah Belanda menginginkan pengalaman kerja 2-3 tahun. Cukup lama kan. Padahal ada kesempatan untuk bisa menikmati luar biasanya sistem pendidikan Belanda bahkan sejak belum lulus S1. Program yang bisa kita ikuti bernama Erasmus Lifelong Learning Program (Erasmus LLP)
Erasmus Lifelong Learning Program (Erasmus LLP) itu berbeda dengan Erasmus Mundus. Erasmus LLP adalah program pertukaran pelajar di Uni Eropa. Program pertukaran ini berlaku untuk S1, S2 dan S3 setelah melewati tahun pertama.
Prosedur pendaftaran Erasmus LLP berbeda-beda sesuai universitas sahabat sekalian, tapi secara garis besar bisa disimpulkan seperti ini:
1) Tahap Pengecekan
Sahabat sekalian bisa langsung ke kantor internasional kampus untuk menanyakan program LLP. Lalu cek negara dan universitas mana saja yang menjalin kerja sama dengan program studi yang sahabat ambil. Perlu juga melihat jumlah kuota, durasi, bahasa pengantar. Meskipun kebanyakan pasti akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Kalaupun tidak, maka akan disediakan beasiswa kursus singkat bahasa yang akan digunakan.
2) Tahap Penyaringan
Dikarenakan kuota setiap universitas berbeda-beda, maka proses penyaringan juga akan tergantung universitas para sahabat. Para sahabat akan diminta membuat motivation letter dan CV. Selain itu, proses penyaringan juga akan melihat IPK, hasil ujian kemampuan berbahasa Inggris, surat rekomendasi dari universitas asal, dan wawancara dengan perwakilan Erasmus LLP.
3) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, para sahabat perlu mendiskusikan mata kuliah yang layak diambil di universitas yang dituju dengan penasehat akademik di universitas asal. Saya sarankan para sahabat mengecek benar-benar sistem kredit yang diterapkan. Sahabat sekalian juga perlu mencari informasi yang akurat apakah nantinya kredit yang diambil di universitas tujuan dapat ditransfer ke universitas asal atau tidak. Akhirnya, para sahabat perlu mendapat persetujuan dari universitas asal.
Selain pertukaran pelajar, Erasmus LLP juga menyediakan beasiswa untuk magang, untuk staf pengajar dan non-pengajar. Sekarang kembali ke tujuan dari cerita ini, saya ingin mendorong sahabat sekalian untuk mengikuti satu dari sekian banyak program yang boleh mengizinkan kita mengecap indahnya pendidikan di luar negeri. Kuliah di luar negeri itu bukan hanya habis keren di status dan namanya saja. Ada banyak hal luar biasa yang bisa kita dapatkan dengan kuliah di luar negeri.
1.    Pastinya kita akan sangat beruntung karena kita bisa mengecap sistem pendidikan yang sangat berbeda. Untuk kondisi di Belanda sendiri, saya yang adalah seorang yang sangat senang belajar, merasa sangat amat beruntung boleh mendapatkan kesempatan kuliah disini karena dosen-dosen disini sangat accessible. Kita cukup tinggalkan email lalu buat janji dan ketemu dengan dosen. Lalu bisa langsung berdiskusi dengan dosen mengenai hal-hal yang belum jelas. Beruntung lagi, dalam 5 bulan ini saya bisa lihat bahwa orang Belanda sangat suka berbicara, mengeluarkan pendapat, dan berpendapat. Jadi, para dosen disini akan sangat terbuka kalau kita membutuhkan teman untuk berdiskusi.
Beberapa bulan yang lalu bahkan salah satu dosen saya disini mengatakan hal yang saya lupa detailsnya, tapi kurang lebih seperti ini “Kalau kalian masih bingung dengan apa yang saya omongin daritadi, kalian bisa tanya. Menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian dan membuat kalian mengerti adalah pekerjaan saya. Untuk itulah, universitas ini menggaji saya”. Hebat sekali bukan. Dosen saya itu bahkan membuat dirinya terkesan seperti “slave” yang selalu siap melayani mahasiswa/i-nya. Oleh sebab itu, kesempatan kuliah di Belanda akan sangat cocok sekali jika para sahabat adalah tipe mahasiswa yang senang belajar banyak hal. Belum lagi fasilitas perpustakaannya. Selain ke perpustakaan di kampus, saya juga terkadang menghabiskan waktu di perpustakaan yang ada di tengah kota Den Haag. Dengar-dengar perpustakaan ini disediakan oleh Pemda Den Haag. Kalau boleh jujur, saya sampe parno ketika melihat fasilitas perpustakaan ini karena banyaknya dan lengkapnya koleksi buku yang dimiliki dan juga tempatnya cozy banget. Benar-benar negara yang tepat untuk orang-orang yang senang belajar kataku dalam hati.
2.    Kesempatan belajar bahasa lokal negara tersebut. Untuk saya, meskipun orang Belanda berbahasa Inggris dengan sangat baik, saya tetap mengambil kursus Bahasa Belanda di dalam dan di luar kampus. Tidak apa. Itung-itung investasi pikirku. Ohya, kesempatan beasiswa LLP ini juga tentunya akan sangat berguna untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris juga.
3.    Kita dapat mengambil mata kuliah yang kita minati namun tidak terdapat di universitas asal kita. Saya misalnya, mengambil begitu banyak mata kuliah yang bahkan judul-judul mata kuliahnya aja saya awalnya engga ngerti. Nothing to lose.
4.    Erasmus LLP akan memperluas jaringan dan koneksi. Tahun ini program Erasmus LLP di The Hague University of Applied Science diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa/i dari negara-negara Uni Eropa, Amerika, Kanada, Cina, Indonesia, Korea, dll. Bayangkan saja kalau kita tidak malu-malu dan mau berteman dengan mereka semua. Bayangkan betapa gampangnya nanti ketika kita berencana untuk liburan ke negara-negara diatas. Kita tinggal telfon mereka untuk minta tumpangan :p
5.    Kita akan belajar jadi lebih mandiri karena meskipun mendapatkan uang saku, terkadang tetap saja itu tidak cukup. Akhirnya mungkin perlu bekerja part-time. Nah disinilah tantangannya, kita semakin mengerti bahwa hidup itu tidak selamanya gampang.
6.    Kita akan belajar lebih bertoleransi. Ketika kita bertemu dengan ratusan tipe orang yang berbeda-beda dari kita, baik itu kebangsaan, sifat, interest, dll, kita akan semakin dapat bersikap toleransi terhadap mereka yang berbeda. Selain itu, bagi kita yang selama ini banyak memiliki stereotype di kepala kita, ini juga salah satu wadah untuk mengurangi stereotype itu. Ini sering terjadi dengan saya. Setelah bertemu dan mengenal orang-orang dengan kultur yang berbeda, kita akan mengerti mengapa mereka seperti itu. Kita juga akan membuktikan bahwa tidak semua stereotype itu benar. Pada akhirnya, kita juga akan mempelajari kebudayaan baru dari teman-teman kita. Sangat menyenangkan bukan?
7.    Erasmus LLP akan sangat sering mengadakan acara-acara gratis seperti seminar-seminar yang sangat berguna untuk mengembangkan softskills.
8.    Menjadi pengalaman yang sangat berarti khususnya buat yang hobi jalan-jalan. Ini adalah pilihan yang sangat pas dimana para sahabat bisa mengadakan Eurotrip.
9.    Saya statusnya sekarang adalah mahasiswi tahun akhir program S1. Jadi belum lulus dan belum tahu benar tentang ini. Tapi izinkanlah saya “sok-tahu” sedikit. Saya rasa, kesempatan mengikuti Erasmus LLP ini akan menjadi nilai tambah tersendiri ketika melamar pekerjaan atau beasiswa di masa depan.
So why not give it a try? Intinya, banyak-banyaklah membaca informasi di Google, banyak-banyaklah menjadi anggota milis beasiswa, banyak-banyaklah mengunjungi kantor internasional di kampus (maaf sebenarnya saya engga tahu istilahnya kalau di kampus-kampus Indonesia nyebutinnya apa, tapi kantor ini biasanya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu internasional dan juga sangat banyak memberi informasi mengenai beasiswa studi, program pertukaran pelajar dan konferensi di luar negeri), banyak-banyaklah mengunjungi website PPI setiap negara karena biasanya mereka memberikan informasi mengenai beasiswa, selanjutnya banyak-banyaklah bertanya kepada anggota PPI di negara yang ingin dituju tapi mari bertanya secara smart. Jangan menanyakan hal-hal terlalu general, karena semua informasi yang jelas sudah tersedia di internet. Cobalah untuk mandiri, baca dan pelajari sendiri prosedur pendaftaran beasiswa. Akhirnya kalau Tuhan mengizinkan, pasti akan mendapat beasiswa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar